Tu Sop Belum Berikan Jawaban Terkait Berpasangan Dengan Bustami

ACEH NETWORK | BIREUEN – Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tengku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop belum memberikan jawaban terkait isu dirinya berpasangan dengan Bustami Hamzah pada pilkada 2024.
Ia hanya menyampaikan bahwa posisi dirinya bukan untuk memastikan diri maju. Keputusan itu ada pada partai yang dibuktikan melalui surat keputusan B1.KWK.
“Saya nggak bisa menjawab pasti soal itu, karena yang bisa memastikan itu partai pengusung,” ucapnya.
Selain itu, Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tengku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop membantah isu bahwa ulama telah meninggalkan Partai Aceh. Ia memastikan bahwa isu itu tidak benar.
“Isu ulama meninggalkan Partai Aceh tidak benar. Tidak ada itu,” kata Tu Sop kepada Serambi, Rabu (21/8/2024). Saat dihubungi sore kemarin, Tu Sop mengaku sedang berada di Jakarta.
Tu Sop merasa perlu mengklarifikasi mengingat tajamnya isu tersebut berkembang di masyarakat.
Hal ini merujuk pada pengunduran diri Tgk H Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi dari Penasehat Partai Aceh, Ketua Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), dan Tuha Peut Wali Nanggroe.
“Abu (mundur) hanya ingin membebaskan Partai Aceh dalam mengambil keputusan. Tujuannya untuk kebaikan,” terang Tu Sop merujuk ke Abu Paya Pasi.
Disamping itu, tambah dia, masalah afiliasi atau dukungan politik seseorang dalam berpolitik itu merupakan hak demokrasi masing-masing orang, apakah itu ulama atau bukan.
Jadi, sambung Tengku H Muhammad Yusuf A Wahab lagi, tidak benar jika dengan mundurnya Abu Paya Pasi kemudian menyimpulkan bahwa ulama meninggalkan Partai Aceh.
“Saya mundur dari pencalonan Partai Aceh juga karena demi kebaikan, demi kedamaian di internal Partai Aceh,” timpalnya.
Lebih lanjut, Ketua HUDA ini mengajak semua pihak untuk tidak melihat mereka yang berbeda politik sebagai musuh.
Tetapi lihat sebagai teman yang ingin berada di posisi terdepan untuk perbaikan Aceh. Ia menekankan, persatuan dan harmonisasi hubungan adalah nomor satu dari semuanya.
“Siapa pun yang maju (Pilkada) itu teman kita yang ingin perbaikan Aceh ke depan. Terserah nanti rakyat memilih siapa yang terbaik,” tutur Tengku H Muhammad Yusuf A Wahab