Terkesan Songong dan Kerdil,Masri”Sebagai Junior Ketua ARPA Belajar Lagi Politik”
Darwin Eng

ACEH NETWORK | Aceh Timur – Bak perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai, Saling balas pantun antara Aktivis senior masri VS Aktivis junior Eri Ezi pun hangat di perbincangkan penikmat politik pilkada aceh timur 2024-2029.
Bagaimana tidak baru selang satu hari viral terkait pelaporan forum keuchik kecamatan madat oleh mantan Aktivis pergerakan sipil Aceh atau di singkat SIRA masri, karna diduga mendukung pasangan nomopr urut 03 Iskandar Usman Al-Farlaky dan T.Zainal Abidin, belum sampai 1×24 jam langsung menuai kritikan dari ketua Barisan Muda AZAN Eri ezi yang membenarkan tindakan para keuchik tersebut.
Kali ini giliran masri menyahut balasan dari statment bung Eri, Terkait pernyataan Ketua Arah Pemuda Aceh yang seolah mendukung perbuatan melawan aturan oleh para pembina desa yang menampakan ketidak-netralan dalam pemilu,
Masri sebagai pelapor mengkritik Ketua ARPA untuk belajar lebih giat lagi tentang politik dan aturan hukum jangan berbicara asal bunyi seolah membenarkan perbuatan melanggar aturan.
“Sebagai pemula dalam dunia politik apalagi baru belajar menjadi tim sukses salah satu Calon Bupati Aceh Timur, seharusnya belajar lebih giat lagi belajar tentang aturan pemilu serta ilmu politik agar tidak terkesan pemula yang dangkal ilmu (Tidak mempunyai wawasan)”, kata Masri.
Menurut Masri, statmen yang dilontarkan oleh Ketua ARPA lulusan fakultas hukum terkesan tidak berlandaskan pengetahuan dalam memahami tentang aturan pemilu dan politik.
“Sebagai alumni mahasiswa apalagi sarjana hukum di tambah lagi mengaku sebagai aktivis, harusnya Eri mencerminkan karakter terpelajar sebelum membela dan membenarkan Onrechtmatige daad (Perbuatan melawan hukum) para tokoh gampong tersebut, harus-nya perihal seperti itu di kaji secara utuh agar tidak berdampak negatif kedepan, bukan malah latah dan seperti kebakaran jenggot, jangan buat malu nama baik aktivis lain”, ujar Masri.
Lanjut Masri, jika membaca statmen yang disaampaikan Ketua MASA itu lebih cendrung menyerang pribadi, tentu sangat tendensius dan terkesan emosional padahal selama ini ketua ARPA dikenal sebagai aktivis yang kritis dan selalu berbicara demokrasi kenapa di musim pilkada ini terlihat tidak ada sudut pandang yang benar.
“Jika berpolitik silahkan, itu hak seseorang tapi jangan sampaikan menggadaikan idealisme, apalagi hilang akal sehat, itu bisa menjatuhkan integritas yang selama ini dikenal vokal dan kritis dalam menyikapi dinamika, Sebagai aktivis harus hati -hati dalam menyampaikan pendapat ke publik, jangan nampak songong dan menunjukkan pemikiran kerdil”, tutup Masri.